Technologi Wajan Bolic

Kali ini saya posting tentang Iptek.yaitu sejarah wajan bolic. Internet  murah   barangkali  merupakan   impian   tidak   hanya   bangsa   Indonesia,   tapi   juga semua orang di  Dunia.  Kita bangsa  Indonesia cukup beruntung dan banyak  terinspirasi dengan adanya Pak Gunadi di Purwakarta yang menemukan antenna Wajanbolic e-goen.


  Teknik Antenna Wajanbolic e-goen merupakan pengembangan dari teknik antenna kaleng atau antenna bazoka yang pernah di kembangkan  sebelumnya.
Dengan peralatan USB WiFi yang terpasang di muka Wajan dengan ditutupi pipa pralon  yang sebagian di   lapisi  oleh aluminium  foil  atau  lakban aluminium, Wajanbolic e-goen  dapat digunakan untuk membangun sambungan Internet berkecepatan 1Mbps s/d 54Mbps  untuk jarak sampai sekitar 3-4 km cukup untuk menyambungkan beberapa rumah dalam sebuah jaringan RT/RW-net.

Ukuran antenna Wajanbolic e-goen relatif sederhana. Pipa pralon dengan diameter 3 inci (9 cm) diberi lakban aluminium sepanjang 20 cm. USB WiFi di masukan pada posisi 5.2 cm dari ujung pralon. Wilayah pralon yang tidak di beri lakban aluminium merupakan panjang fokus wajan yang dapat dihitung dari diameter wajan di bagi ke dalaman wajan.


 Teknik membuat   Internet  menggunakan antenna kaleng dan antenna Wajanbolic e-goen  tidak hanya membuat bangsa Indonesia terkagum-kagum karena sangat sederhana. Banyak  bangsa   di   duniapun belajar   kepada   bangsa   Indonesia   teknik  membuat   Internet  murah  tersebut.  Beberapa bangsa di dunia yang pernah mengundang untuk memberikan  teknik  antenna kaleng antara lain Afrika Selatan dan sekitarnya, Tunisia, Denmark, India, Bhutan,  Nepal,  Laos,  Kamboja   dan masih  banyak  lagi.  Tampak pada  gambar  Onno W.  Purbo  sedang  mengajar   di  Pretoria,  Afrika  Selatan   tentang  membuat antenna   kaleng   kepada bangsa di Afrika di tahun 2003.
 

 


Gambar diatas merupakan bentuk jaringan rt-rw net.Teknik   akses   Internet   menggunakan   Wajanbolic e-goen   banyak   digunakan   untuk membangun RT/RW-net yang pada dasarnya membagi dan menggunakan secara beramai-ramai  sebuah akses  Internet  seperti  di   tampilkan pada gambar.  Proses pembagian aksesInternet   dilakukan   oleh  router.  Sementara   proses   pengkaitan   pengguna   Internet   dapat dilakukan menggunakan kabel jaringan Ethernet untuk jarak dekat. Sementara untuk jarak yang agak jauh, dalam lingkup satu RT atau satu RW dapat mengunakan akses Wireless mengunakan antenna Wajanbolic e-goen..Menggunakan teknik RT/RW-net ini, kita dapat mengakses Internet 24 jam per hari dengan.biaya di   tanggung bersama oleh pengguna satu RT atau satu RW.  Rata-rata biaya akses Internet RT/RW-net sekitar Rp. 50-150.000,-  per bulan dengan Internet yang beroperasi 24
jam.

0 komentar:

Posting Komentar